Agen Judi Bola, Poker dan Live Casino Online Terpercaya

Selasa, 01 Maret 2016

Van Gaal: Rashford Setelah Mueller, Iniesta, dan Kluivert

Tokecash.com Agen Judi Bola Poker dan Live Casino Online Terpercaya Indonesia

Tokecash.com Agen Judi Bola Poker dan Live Casino Online Terpercaya Indonesia

Agen Bola Online Terpercaya- Rashford bisa jadi merupakan pesepakbola yang paling banyak menghiasi media Inggris dalam sepekan terakhir ini. Padahal, kecuali suporter Manchester United, mungkin tak banyak orang yang mengenal siapa remaja 18 tahun itu sebelum The Red Devils menjamu Midtjylland di leg kedua babak 32 besar Liga Europa. Filosofi Louis van Gaal mungkin tak sepenuhnya berjalan di Manchester United. Tapi satu hal yang kosisten dilakukannya adalah memberikan kesempatan pada  para pemain muda. Marcus Rashford salah satunya. Wajar saja, di pertandingan itu Rashford diberi kesempatan main oleh Louis van Gaal di skuat utama. Kemunculan dia sebagai starter di laga itu juga sebuah kebetulan: menjadi pengganti Anthony Martial yang cedera saat sedang pemanasan.Rashford dapat pujian dalam pertandingan itu karena ikut membantu The Red Devils meraih kemenangan dengan skor 5-1. Tapi sensasi yang lebih besar dibuat Rashford tiga hari kemudian saat dia kembali jadi starter ketika 'Setan Merah' menjamu Arsenal. Dua gol dan satu assist melambungkan namanya ke tempat yang belum pernah dia bayangkan sebelumnya.

 "Pemain-pemain muda kerap tampil oke di pertandingan pertama. Pertandingan kedua beda lagi. Marcus bermain bagus di kedua pertandingan itu. Jadi dia itu spesial," puji Van Gaal usai kemenangan atas Arsenal. Van Gaal memang tahu benar bagaimana berhadapan dan menghadapi pemain muda. Sejak di awal kariernya sebagai pelatih, meneer asal Belanda itu selalu punya kepercayaan besar untuk mereka yang masih berada di level akademi klub. Thomas Muller, Bastian Schweinsteiger dan David Alaba adalah pemain-pemain muda Bayern Munich yang pada awal kariernya dapat kesempatan besar dari Van Gaal untuk unjuk diri bersama tim utama. Van Gaal bahkan merupakan sosok yang mengubah Schweinsteiger dari seorang winger menjadi midfielder dan menggeser Alaba dari lapangan tengah menjadi bek kiri.Di Barcelona, Van Gaal juga merupakan sosok yang mengorbitkan Xavi Hernandez, Andres Iniesta, dan Thiago Motta. Bagaimana ketiga nama tersebut kemudian menjalani karier yang luar biasa gemilang adalah bukti kalau Van Gaal seperti punya indera keenam untuk mencium bakat-bakat besar pada pemain muda di Agen Bola.

Cerita sukses terbesar Van Gaal bersama pemain belia tentu saja terjadi saat dia masih melatih Ajax Amstedam. Menjuarai Liga Champions dengan mengalahkan AC Milan, Van Gaal memimpin Ajax yang diisi oleh tujuh pemain berusia di bawah 22 tahun dan tiga remaja: Clarence Seedorf (19), Kanu (19), dan Patrick Kluivert (18)."Jika seorang pemain bisa melakukannya, maka saya akan memilih dia. Jika usianya lebih tua, itu tak masalah buat saya; itu bukan hal yang paling penting. Usia tidaklah penting," cetus Van Gaal sebelum dia resmi bergabung dengan The Red Devils, seperti dikutip dari Eurosport. Kembali ke MU, badai cedera pemain disebut-sebut jadi kendala besar yang harus dihadapi Van Gaal. Di sisi lain dia mungkin sedikit bersyukur karena ada kesempatan lebih untuk menurunkan beberapa pemain muda yang berbakat
Saat menundukkan Arsenal di akhir pekan kemarin, Van Gaal menurunkan dua pemain berusia 18 tahun, sementara lima pemain lain berusia 23 tahun dan kurang. Di sepanjang 2015/2016 ada lima remaja yang diberi kesempatan oleh Van Gaal untuk main di skuat utama, plus lima pemain lainnya dengan usia di atas 20 tahun. Jika ditotal, Van Gaal sudah 'meluluskan' 14 pemain akademi MU untuk merasakan bermain di skuat utama. ( Bola Online )

Lokasi: Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Unordered List